Walikota Surabaya Eri Cahyadi tahun kemarin meresmikan Wisata Kota Lama Surabaya yang berada di daerah Jembatan Merah Surabaya. Kawasan seluas 128 hektare ini merupakan bagian dari Surabaya Heritage.
Wisata heritage ini terbagi menjadi empat zona, yakni zona Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu. Ada banyak titik yang bisa dikunjungi di Zona Eropa ini. Salah satu yang menarik adalah Pabrik Sirup Siropen.
Beberapa waktu yang lalu ketika berkunjung ke Kawasan Surabaya Kota Lama, tak lupa aku juga mampir ke Pabrik Siropen ini. Pabrik yang berada di gang sempit di jl. Meliwis ini terletak tidak jauh dari jembatan merah dengan empat pilar silindris yang terlihat megah. Arsitektur bergaya Indische Empire Style dengan arsitek bernama J.C. van Drongelen yang berdiri tahun 1923 ini menjadi daya tarik tersendiri.
Dulu pada bagian atas bangunan ada tulisan yang berbunyi “Pabrik Limoen J.C. van Drongelen & Hellfach”. Konon Hellfach itu adalah pabrik botolnya. Mungkin dulu itu disitu ada pabrik botol dan pabrik limun atau sirup itu sehingga namanya jadi Limoen J.C van Drongelen & Hellfach. Saat ini berganti dengan papan nama yang bertuliskan Pabrik Limun & Sirup "Telasih".
Sejak adanya wisata Kota Lama ini maka Pabrik Siropen milik PT Moya Kasri Wira Jatim ini semakin banyak pengunjungnya. Selain bisa membeli sirup dalam kemasan botol, para pengunjung juga bisa langsung menikmati minuman es strop berbagai varian. Rasanya yang khas dan segar membuatku terlempar ke masa lalu, ya ampun apalagi yang rasa frambosen jadi ingat sirup buatan ibu yang cuma bisa dinikmati di Hari Lebaran.
Sirup memang minuman kesukaan masyarakat kita, apalagi menjelang bulan puasa begini, iklan sirup akan sering berseliweran di beranda. Nah kalau ingin menikmati Siropen telasih buruan cuss kesini yaa..
Walaupun pengelolaan dan kepemilikan pabrik sirup ini sering berpindah-pindah tangan, tetapi pabrik ini tetap konsisten berproduksi sampai saat ini. Ketika agresi Belanda, pabrik sirup ini sempat dikuasai oleh Belanda, namun akhirnya pabrik berhasil direbut kembali dan dinasionalisasi menjadi perusahaan daerah Provinsi Jatim pada tahun 1962.
Pada masa kolonial Belanda, tidak semua orang bisa menikmati minum sirup. Sirup tidak bisa diminum dan diperjual belikan secara bebas. Sirup hanya dikonsumsi oleh kalangan menengah atas dan tamu kehormatan Belanda.
Sampai saat ini pabrik sirup Siropen masih beroperasi dan cara pembuatannya juga masih tradisional. Resep yang digunakan masih sama tanpa pengawet. Sirup yang dibuat dari gula dan air yang dimasak bersamaan dengan pewarna dan perisa itu akan didinginkan di dalam guci. Konon rasanya lebih lezat dibandingkan bila didinginkan di lemari es.
Pabrik Siropen ini dianggap mempunyai nilai sejarah sehingga akhirnya didaftarkan sebagai cagar budaya, dan akhirnya menjadi obyek wisata sejarah. Pabrik Siropen tidak hanya menjadi bagian penting dari sejarah kuliner Surabaya, tetapi juga warisan budaya yang perlu dilestarikan.
Oya Sirup Siropen sangat cocok untuk oleh-oleh ataupun diminum sendiri karena memiliki packaging yang menarik dan aman untuk dibawa. Walaupun tidak dijual di toko swalayan, tetapi sirup ini dijual untuk restoran dan hotel. Kalau ingin membeli sirup ini di pusat oleh-oleh khas Surabaya yaa..
So tidak usah takut kehausan kalau berjalan-jalan di kawasan Surabaya kota lama, mampir aja ke Zona Eropa mencicipi sirup siropen ini..
Comments
Post a Comment